Rabu, 29 Agustus 2012

1600 KK di Medan Maimun Dilanda Banjir



Sejumlah anak-anak bermain air saat libur mendadak karena Sekolah Dasar (SD) No.067092 terendam banjir di Jalan Brigjend Katamso, Gang Merdeka Kelurahan Sei Mati, Medan, Selasa (28/8). Hujan deras merendam ratusan rumah di sejumlah kawasan di Kota Medan.
Medan, (Analisa). Hujan deras yang melanda Kota Medan pada Senin (27/8) malam mengakibatkan 1.600 kepala keluarga (KK) yang berada di Kecamatan Medan Maimun terkena banjir.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan, Hanna Lore Simanjuntak, 1.600 KK yang terkena banjir di kawasan Medan Maimun tersebut yakni Kelurahan Aur, sebanyak 500 KK, Kelurahan Suka Raja sebanyak 71 KK, Kelurahan Sei Mati 900 KK, Kelurahan Jati 9 KK, Kelurahan Hamdan 120 KK, dan Kelurahan Kampung Baru 36 KK.

"Jadi total secara keseluruhan 1.600 KK yang berada di bantaran sungai yang terkena banjir," ucapnya.

Dia menambahkan, banjir yang terjadi merupakan banjir kiriman. Banjir tersebut dinilainya masih dalam konteks yang biasa dikarenakan ketinggian air masih mencapai satu meter lebih.

"Menurut lurah dan camat, banjir ini masih dalam konteks yang biasa. Air juga sudah surut dan rumah warga juga sudah kembali normal," ujarnya.

Sementara itu berdasarkan keterangan warga di Kelurahan Sei Mati, Manik (23), banjir yang merendam rumahnya lebih dari ketinggian 1,5 meter. Dia mengatakan, air Sungai Deli naik ke permukaan rumah penduduk sejak pukul 23.00 WIB.

"Tadi malam air mulai naik jam sebelas malam. Karena banjir kali ini sudah kami prediksikan akan datang, maka warga mulai bersiap-siap mengangkut barang ke bagian atas rumah," ujarnya.

Bukan hanya ribuan rumah yang terendam banjir, melainkan gedung sekolah SD 067092 yang terletak di Gang Merdeka juga terendam banjir. Akibatnya setiap banjir datang, seluruh siswa yang bersekolah di SD tersebut harus diliburkan.

Menyikapi hal ini, Walikota Medan, Drs Rahudman Harahap MM mengatakan akan segera bertindak dan membuat tembok bendungan di sekolah tersebut.

"Itu akan segera kami buat tembok. Mana bisa sekolah asal banjir libur," tegasnya saat diwawancarai Analisa di tempat terpisah.

Pantauan Analisa, pada Selasa (28/8) pagi, banjir dengan ketinggian 1,5 meter tersebut kembali surut pada pukul 11.00 Wib. Beberapa waga sekitar juga tampak sudah bergotong royong membuang air dan membersihkan lumpur yang menggenangi rumah mereka.

"Sudah kerjaan rutin kalau banjir, jadi sudah terbiasa. Sudah malas lagi banyak berharap sama pemerintah," ucap warga lainnya, Lisa. (yahya surbakti)