Rabu, 04 November 2015

Merampok Polisi Ditangkap


Medan
Mardi Manurung (24) warga Jalan Biola / Jalan Selambo Kecamatan Medan Amplas
seorang pria yang tidak memiliki pekerjaan,berniat ingin melakukan perampokan, tapi sayangnya niatnya itu tidak kesampaian.pasalnya saat ia akan menjalankan aksinya terhadap satu unit mobil
Pick up yang saat melintas di Jalan Selambo Medan Amplas, Minggu (1/11) sekitar pukul 04.00 Wib tak taunya didalam mobil yang diberhentikannya ada seorang personil Polisi Polsek Patumbak.

Akibat ulahnya yang ceroboh dan diduga sakit kanker (kantong kering) Mardi Manurung
dikenal seorang residivis kasus pencurian ini,mau tak mau harus ikhlas mendiami rumah yang telah di persiapkan Polsek Patumbak.

Informasi di peroleh di Polsek Patumabak menyebutkan,awalnya kejadian itu pada pagi hari
sekira pukul 04:00 wib ia (Mardi Manurung)sengaja berpatroli di Jalan Selambo tepatnya dekat Gardu PLN,dengan membawa senjata tajam jenis pisau,secara kebetulan waktu melintas mobil pick up Grand Max tanpa membuang waktu mobil itupun diberhentikannya

Dengan gaya bak seorang mafia sambil menenteng pisau Mardi bersama rekannya yang di ketahui bernam Rudi (39) warga yang sama mengedor-ngedor kaca mobil dan memaksa agar pintu mobil dibuka,mengetahui
.
Bukannya hasil yang didapat Mardi, namun Aiptu Firdaus Ginting yang keluar
dari dalam mobil langsung membogemnya dan menggelandang Mardi ke Mapolsek
Patumbak untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya, sementara Rudi temannya
memilih kabur.

Dikantor polisi, Mardi berdalih tidak ada merampok mobil pick up yang saat
itu melintas.Dirinya mengaku menyetop mobil pick up tersebut karena
ingin meminta sebatang rokok.

"Saya tau ada pak Ginting polisi didalamnya, makanya saya stop untuk minta rokok,
karena saya kenal sama pak Ginting. Tapi pak Ginting salah paham karena saya megang
pisau dia lalu menangkap saya," dalih Mardi di Mapolsek Patumbak, Senin (2/11) malam.

Sementara Kapolsek Patumbak, AKP Wilson Bugner Pasaribu melalui Kanit Reskrim
Iptu Fery Kusnadi SH, saat dikonfirmasi wartawan mengaku telah menahan Mardi kerana kepemilikan senjata tajam.

"Tersangka kita duga telah melakukan percobaan perampokan. Namun saat ini kita masih mengenakan Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara," sebut Fery.




Oknum TNI AD Tembak Warga Sipil

 Image result for tentara tembak pengendara sepeda motor
Jakarta (jgo)
Anggota TNI AD, Yon Intel Taipur Kostrad Cilodong, Depok, Serda YH menembak kepala seorang pengendara motor bernama Marsin Samani alias Japra (40) di Jalan Raya Mayor Oking, Kelurahan Ciriung, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Selasa (3/11). Pelaku menembak Japra karena kesal dengan ulah berkendara korban yang dinilai ugal-ugalan.

 Korban langsung tewas di lokasi kejadian dengan luka tembak di kepala, dengan kondisi tembakan peluru tepat mengenai mata tembus ke belakang kepala korban. Bahkan aksi pelaku tersebut dilakukan pada saat kondisi arus lalu lintas sedang padat dan di depan mata ratusan warga.

  "Kejadian sekitar pukul 16.30 WIB, di depan SPBU Ciriung Cibinong," ujar Kasat Reskrim Polres Bogor, AKP Auliya R Djabar, Selasa (3/11).

Menurut Kapendam Siliwangi Kolonel Robertson, kejadian bermula ketika Serda YH berangkat dari arah Cibinong menuju Sentul menggunakan mobil CRV berwarna Silver dengan nomor Polisi F 1239 DZ. Di dalam kendaraan, pelaku sedang bersama istrinya, Ratih Ayu Dewi.

Saat berada di putaran PLN, Jalan Mayor Oking, Cibinong, tiba-tiba Marsim Sarman mengendarai Honda Supra menyalip dari arah kiri. Melihat itu, Serda YH langsung membunyikan klakson karena tak terima dengan cara Marsim Sarman membawa motor yang dinilainya ugal-ugalan.

"Yang bersangkutan tidak terima dengan cara korban yang membawa motor secara zig zag," terang Partison Selasa (3/11)

Lanjut dia, setibanya di depan SPBU Ciriung, Bogor, Serda YH berhenti ke pinggir dan terlibat adu mulut dengan korban dan teman-temannya. Serda YH lantas mengeluarkan senjata api (Senpi) jenis FN dan saling dorong dengan korban.


"Tiba-tiba senpi meletus dan mengenai dahi korban. Korban langsung jatuh dan meninggal dunia," papar dia.

Melihat korban bersimbah darah, pelaku naik ke mobilnya dan berencana menyerahkan diri ke POM. Namun teman-teman korban menghentikan kendaraannya di depan Pospol.

"Pelaku setelah itu langsung naik ke mobil dan berencana menyerahkan diri ke PM. Teman-teman korban memberhentikan kendaraan pelaku di depan Pos 9B kemudian diamankan di Pos 9B." tutup