Senin, 27 Februari 2012

Sosialisasi Kawasan Industri Sei Mangkei dan Syukuran, PTPN III Serahkan Rp 800 Juta

Tanggung jawab sosial perusahaan atau yang dikenal dengan istilah CSR merupakan sebuah tanggung jawab yang diemban oleh setiap perusahaan yang mendapatkan untung dan menginginkan bisnisnya tetap sustainable akan mengalokasikan dananya untuk pembangunan komunitas masyarakat. Demikian pula yang dilakukan oleh PTPN III sebagai perusahaan BUMN perkebunan di Indonesia telah mengalokasikan sebagian keuntungannya kepada masyarakat dalam berbagai bentuk seperti perbaikan sarana dan prasarana umum, beasiswa, bantuan bencana alam, bantuan sarana produksi untuk para petani, bantuan pinjaman bergulir dan lain sebagainya.

        Program bantuan tersebut dinamai PKBL (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan) yang dimaksudkan sebagai wujud kepedulian perusahaan kepada masyarakat. Bagi kabupaten Simalungun, yang secara geografis menjadi salah satu wilayah dimana kebun-kebun PTPN III berada di dalamnya diantaranya seperti kebun Bangun, kebun Bandar Betsy, kebun Dusun Ulu dan PKS Sei Mangkei. Sejak program Kemitraan dan Bina Lingkungan ini menjadi kewajiban yang diamanatkan oleh Kementrian BUMN, Simalungun tidak ketinggalan memperoleh pembagian hasil keuntungan perusahaan melalui program tersebut.

        Sampai dengan tahun 2011 tercatat Rp 7.497.004.000,- (tujuh milyar empat ratus sembilan puluh tujuh juta empat ratus ribu rupiah) dengan total penerima bantuan dana pinjaman bergulir sebanyak 348 mitra binaan (UKM). Sedangkan dana yang disalurkan untuk program bina lingkungan sampai dengan tahun 2011 yang mencakup pendidikan dan pelatihan sebanyak Rp 2.394.831.630,-, kesehatan Rp 390.360.000,-, sarana umum mencapai Rp 3.235.902.625,-, sarana ibadah Rp 2.177.560.390,- sehingga total dana bina lingkungan yang sudah diterima kabupaten Simalungun telah mencapai Rp 8.198.654.645 (delapan milyar seratus sembilan puluh delapan juta enam ratus lima puluh empat ribu enam ratus empat puluh liam rupiah).

        Untuk penyaluran yang terangkum dalam acara syukuran, silaturahmi dan penyaluran dana bina lingkungan pada hari Selasa, 14 Pebruari 2012 di halaman kantor kawasan industri Sei Mangkei, diberikan bantuan hibah sebesar Rp 800 juta atau 0,8 milyar rupiah kepada masyarakat di kecamatan Bosar maligas untuk pembangunan mesjid Jamik Pasar Baru, kantor penghulu Mekar Rejo Nagori Mekar Rejo, Gereja GKPI Pasar baru, HKBP Pasar Baru, Koramil Pasar baru, Mesjid Almunawaroh, 17 desa di kecamatan Bosar Maligas dan kantor camat Bosar Maligas.

        Partuha Maujana, salah satu penghulu adat yang memberikan cenderamata kepada Amri Siregar mengucapkan terima kasih atas kepedulian PTPN III dan mengharapkan agar ke depannya perusahaan akan semakin jaya dan semakin beruntung. Amri sendiri dalam sambutannya sangat mengharapkan dukungan kongkrit dari pemerintah setempat untuk perbaikan jalan menuju kawasan industri dan dukungan masyarakat sekitar demi kelancaran pembangunan kawasan tersebut nantinya. Ia pun menekankan bahwa diharapkan dengan terbangunnya kawasan industri Sei Mangkei ini akan mempunyai nilai tambah yang mampu mendorong perubahan roda ekonomi dunia sebab komoditas andalan utama masyarakat Sumut adalah perkebunan, katanya.

        Dr.Ir. Chairul Muluk, Direktur Perencanaan dan Pengembangan dalam penjelasannya seputar kawasan industri mengatakan pada tahun 2012 hingga 2015 di kawasan industri ini akan dibangun dried port (pelabuhan darat) yang akan mengurus semua hal terkait impor dan ekspor ke luar negeri secara khusus, akan dibangun banyak tangki-tangki timbun CPO, perluasan jalan dari simpang Lontong hingga kawasan industri sellebar 6,3 meter, pembuatan limbah cair menjadi gas metan yang akan dijadikan pembangkit listrik dan adanya integrasi ternak dalam satu kawasan peternakan khusus untuk mendorong para peternak tidak lagi menternakkan hewan peliharaan di kebun sawit dan akan dibangun pabrik bio nutrisi. “Kami berharap keberadaan kawasan industri Sei Mangkei ini memberi manfaat bagi PTPN III dan terutama bagi masyarakat Simalungun,” katanya.

        Ir. Janposman Purba, Kadisbun Simalungun sangat berterima kasih kepada PTPN III atas kepedulian dan bantuan yang nyata yang diterima masyarakat dan sangat mengharapkan agar ke depannya bantuan ini lebih menjangkau masyarakat Simalungun lebih luas lagi. “Kami berharap masyarakat benar-benar mampu menggunakan bantuan tersebut secara baik dan tepat,” katanya.

PTPN III Taat Pajak : Laksanakan Sosialisasi Pengisisan SPT PPh Wajib Pajak Pribadi

 Wajib Pajak Pribadi tahun 2011 akan jatuh tempo pada tanggal 31 Maret 2012, terkait hal tersebut PTPN III melalui Bagian Keuangan melaksanakan kegiatan sosialisasi pengisian SPT Tahunan PPH Wajib Pajak Orang Pribadi yang diprakarsai oleh KPP Madya Medan pada 15 Pebruari 2012 di Aula Kandir Medan. Hadir dalam acara itu Drs. Johannes Sitepu, AK, Direktur Keuangan, para kepala bagian dan karyawan yang dihunjuk untuk mengikuti program sosialisasi tersebut.

        Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Pajak Penghasilan (Pph) adalah formulir yang digunakan Wajib Pajak untuk melaporkan penghitungan dan pembayaran Pph, pbjek pajak Pph, bukan objek pajak Pph, harta dan kewajiban. Menurut keterangan Martin Sembiring, Kepala Kantor Pelayanan Pajak Kotamadya Medan mengatakan bahwa SPT Pph Orang Pribadi dibagi menjadi 3 jenis yaitu SPT Pph 1170 (bagi pribadi yang penghasilannya bersumber dari usaha atau pekerjaan bebas), 1770 S (bagi pribadi yang penghasilannya dari satu atau lebih sumber penghasilan) dan 1770 SS (yang penghasilannya bersumber dari satu sumber penghasilan dan tidak melebihi Rp 60.000.000 setahun.

        Dalam sambutannya Johannes Sitepu mengharapkan agar semua karyawan yang hadir untuk benar-benar memenuhi aturan yang berlaku dan segera berkordinasi dengan bagian terkait di perusahaan bila terdapat kesalahan dan ataupun kelebihan perhitungan pajak. “Kita berharap PTPN III dan seluruh karyawannya adalah institusi dan orang yang taat pajak,” katanya.

        Martin Sembiring, salah satu pemateri dalam acara sosialisasi dari KPP Madya Medan mengatakan PTPN III sebagai perusahaan masuh dalam salah satu 100 besar pembayar pajak. “PTPN III adalah perusahaan yang taat pajak, “katanya. Setalah acara selesai dibagikan sejumlah souvenir kepada para peserta yang dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh pihak KPP Madya Medan untuk menambah semangat.

Minggu, 26 Februari 2012

Reses DPRDSU Hj Helmiati Ke Desa Panca Arga


Warga Desa Panca Arga Dusun 9 Kecamatan Meranti Kabupaten Batu Bara dambakan hotmix Jalan Desa sepanjang 6 km yang rusak parah. Hal ini diungkapkan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara (DPRDSU) Hj Helmiati kepada Suara Nasional, Selasa (14-02-2012).
“Warga Desa Panca Arga Dusun 9 harapkan pengaspalan Jalan Desa mereka agar ditampung di APBD Provsu,” papar Politisi Golkar.
Masyarakat juga mengeluhkan listrik belum masuk ke seluruh desa, dan perlu perhatian Pemerintah. Banyaknya masyarakat mengalami penyakit perut karena tidak tersedianya air bersih, jadi masyarakat memohon pembuatan sumur bor, ujar Hj Helmiati.
Warga juga mengharapakan perbaikan kanal menuju laut di Kabupaten Batu Bara, jalan rusak parah, katanya.
“Sedangkan masyarakat Desa Gantung Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batu Bara mengeluhkan kurangnya Sekolah Dasar (SD) di desa mereka. Program Jamkesda belum berjalan efektif, dan mengharapkan Pemerintah proaktif membantu,” papar Politisi Golkar.
Masyarakatpun resah karena kebun kelapa mereka dipatok Dinas Kehutanan, katanya mau dibuat hutan lindung. Karena mata pencarian masyarakat habis, jadi terancam kelaparan dan tidak bisa melanjutkan pendidikan anak mereka, ujar Hj Helmiati.
“Warga sangat dambakan pengerasan jalan, karena kalau hujan turun bagai kubangan kerbau. Meminta penyedian 2 Sumur Bor untuk menyediakan air bersih,” tegas Politisi Golkar.
Masyarakat Cesa Sido Mulyo Kecamatan Pulau Bandring Kabupaten Asahan mengharapakan pembangunan SeiSerapi oleh Dinas Tarukim Sumut.Jadi diharapkan Pemprovsu membantu, ujar Hj Helmiati.
“Sedangkan   warga mengeluhkan parkir truk sepanjang Jalan Simpang Bukit Libano  yang mengganggu lalu lintas, jalan macet,” papar Hj Helmiati