DPRD SU : Program CSR PTPN IV Harus Tepat Sasaran



Rapat  DPRD sumut dengan PTPN 4 membahas CSR yang disalurkan perusahaan milik negara tersebut dan kemana disalurkan di pimpin oleh Marasal Hutasoit didampingi anggota komisi lainnya Sementara dari PTPN IV selain Direktur Utama,Erwin Nasution juga dihadiri jajaran direksi yang baru dilantik disamping Kepala Humas,Lidang Panggabean.
Erwin Nasution Dirut PTPN 4 yang baru  dalam paparannya menjelaskan, dari dana Rp105 miliar yang disalurkan dalam bentuk CSR, paling besar, dialokasikan untuk program bina lingkungan, yakni membangun sarana dan prasarana di sekitar kebun yang diusahai PTPN IV.
Dalam rapat Erwin juga program yang terkait dengan kebutuhan masyarakat petani di sekitar kebun, turut dibantu program bina lingkungan juga menyentuh perbaikan sarana ibadah seperti mesjid dan gereja.
Sebagian besar bantuan yang disalurkan bukan berupa dana tunai, namun langsung menyangkut kebutuhan masyarakat. Dia mencontohkan, di Kabupaten Simalungun (lokasi ring satu kebun PTPN IV) banyak diberikan bantuan traktor tangan dan kebutuhan petani lainnya.
Terkait dengan jabatanya yang baru, Dirut PTPN IV Erwin Nasution mengharapkan dukungan dari semua pihak, mengingat tantangan yang dihadapi semakin besar. Namun, pihaknya juga melihat masih terdapat peluang untuk menggali potensi dalam meningkatkan produksi, produktifitas serta efesiensi di PTPN IV.
DPRD Sumut menyebutkan, saat ini alokasi dana corporate social responsibily (CSR) yang diberikan PTPN IV masih relatif minim, sehingga banyak kelompok masyarakat yang bermukim di kawasan perkebunan itu terabaikan.
Sementara itu Ketua komisi C DPRD Sumut,Marasal menilai dana CSR yang diberikan PTPN IV tidak merata ke penduduk, sehingga kerap memunculkan persoalan sosial antara mereka dengan perusahaan.“Sejauh ini, dana CSR masih minim, tidak sebanding dengan luasan areal PTPN IV yang wilayahnya mencakup sejumlah kabupaten,” kata ,Marasal Hutasoit.
Saat ini, berdasarkan laporan, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IV Medan tahun 2012 mengalokasikan dana sekitar Rp45 miliar atau tiga sampai lima persen dari laba bersih tahun 2011 sekitar Rp900 miliar. Dana CSR BUMN perkebunan yang berbasis di Sumut itu meningkat seiring dengan meningkatnya laba bersih perseroan menjadi sekitar Rp900 miliar. Sebagian dari laba bersih itu [3-5 persen] disisihkan sebagai dana tanggung jawab sosial perusahaan.