Medan suara rakyat deli online ;
Acara
wisuda STT Poliprofesi Medan tahap ke dua pada 20 Oktober
mendatang di tempat yang sama, Hotel Danau Toba. Selain kata sambutan
dan peresmian wisudawan, acara wisuda ini juga diberikan sentuhan
hiburan, melalui lagu-lagu dari daerah Tanah Karo dan Batak. Dimana yang
menyanyikan merupakan mahasiswa dan mahasiswi dari STT Poliprofesi
Medan yang tergabung dalam paduan suara. Dan cenderung, lagu yang
dibawakan merupakan lagu yang memiliki makna orangtua yang berjuang agar
anak nya mendapat sekolah yang layak.
Sebanyak 451 wisaudawan dan wisudawati mengikuti proses pelantikan
usai menyelesaikan pendidikannya baik tingkat D3 maupun S1. Dan mereka
pun yakin menatap masa depan, dengan berbagai pelatihan yang telah
mereka dapat di Sekolah Tinggi Teknik Poliprofesi Medan.
Keyakinan mereka terlihat dari senyum cerah dan ceria.
Bagaimana tidak, selama menimba ilmu di sekolah tinggi, mereka
mendapat teori maupun praktik. Bahkan, para wisudawan ini dibimbing
dalam berbahasa Inggris, sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan
gelar sarjana. “Kita memberikan pelatihan toefl, dimana jumlahnya diatas
400. Karena itu, kita yakin akan semua anak didik kita,” ujar Ketua STT
Poliprofesi Medan, David Sembiring.
Keyakinan tersebut, juga didapat melalui mitra kerja STT yang bekerja
sama dengan berbagai perusahaan. Salah satunya adalah Bank Danamon.
Dimana bank ini telah memperkerjakan anak muda dari tamatan yang
memiliki kampus di jalan Sei Batanghari Medan. Seperti yang diungkapkan
oleh perwakilan Bank Danamon, Kasteria Ginting dalam sambutannya.
“Kepercayaan diri para wisudawan dari STT membuat mereka bisa bekerja
dengan baik. Karena untuk menyelesaikan masalah, dibutuhkan sebuah
keyakinan.” ujarnya. Dan kepercayaan diri ini yang ditanamkan oleh
Yayasan Pendidikan Poliprofesi Medan (YPPM) sebagai organisasi yang
mendirikan STT Poliprofesi Medan.
Kepercayaan diri dan keyakinan yang ditanamkan kepada para seluruh
mahasiswa, agar mereka tidak perlu merasa minder walau tamatan dari
Universitas Swasta. Apalagi, saat ini sudah ada Undang-Undang yang
dikeluarkan pada Agustus 2012 yang lalu, bahwa tidak ada perbedaan
antara universitas swasta maupun negeri. Bahkan, perusahaan juga tidak
boleh membedakan status swasta tersebut. “Selain itu, belum tentu
tamatan negeri lebih baik dari swasta. Kepercayaan diri ini yang kita
tanamkan, bahwa tidak ada beda antara swasta maupun negeri,” ujar David.
Kebanggan juga didapat melalui para dosen pengajar di kampus ini.
Dimana jenjang pendidikannya sudah tingkat Strata 2 (S2). Sehingga para
mahasiswa dan mahasiswai yang mengikuti proses belajar mengajar ini akan
semakin terasah baik dalam pola pikir. “Ketentuan para pengajar harus
jenjang S2, agar para mahasiswa tidak perlu merasa minder. Dan ini
sebagai bukti bahwa kita perhatian dengan konsep pendidikan,” lanjut
David.
Selain nyanyian, tarian asal Batak juga turut meriahkan acara wisuda
ini. Adapun berbagai acara hiburan ini dimaksudkan, agar wisudawan dan
wisudawati tidak merasa bosan dan kaku selama penyelenggaraan acara
perayaan ini.
Sekolah Tinggi Teknik Poliprofesi ini terletak di Jalan Sei Batanghari.
Dengan program satudi yang cukup lengkap, seperti Teknik Komputer,
Manajemen Informatika, Akuntansi, Bahasa Inggris, dan Teknik Informatika
untuk jenjang DIII. Sedangkan untuk jenjang strata 1, hanya memiliki
program studi Teknik Informatika.
Bukan hanya kepercayaan diri yang ditanamkan di kampus ini. Kemudahan juga diberikan bagi mereka yang berprestasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar