Selasa, 07 Februari 2017

Tembung Heboh Anggota Dit Sabhara Poldasu Tewas Dalam Mobil

 Image result for kantor dit sabhara poldasu
Medan(JG)
Kawasan Pasar 7 Beringin Tembung Gang Salak Kelurahan Tembung, Percut Seituan, mendadak heboh, Minggu (5/2) pukul 03.00 WIB. Pasalnya warga menemukan anggota Dit Sabhara Poldasu, Bripda Yusuf (22) dan seorang teman wanitanya, Naila Farika (20) tewas di dalam mobil dalam garasi rumah di Pasar 7 Beringin.Keterangan yang dihimpun  sebelumnya sekira pukul 01.00 WIB, anggota Dit Sabhara itu mengendarai mobil sedan Honda Civic BK 342 N menuju rumahnya. Di dalam mobil juga ada teman wanitanya yang menurut informasi tinggal di kawasan Marelan. Bripda Yusuf kemudian memasukkan mobil ke garasi rumah orangtua Yusuf, namun keduanya tetap berada di dalam mobil dengan mesin dan AC masih tetap menyala.

Sekira pukul 02.30 WIB, orangtua Naila yaitu Agus Rianto datang ke rumah tersebut. Namun rumah itu tampak sepi lantaran orangtua Bripda Yusuf pergi ke Sibolga. Agus memberitahukan hal itu ke warga sekitar. Dibantu warga, orangtua wanita itu kemudian melakukan pengecekan ke teras rumah.Saat itu warga curiga lantaran mesin mobil yang ada di garasi masih hidup. Warga memutuskan mengintip dari kaca dan terkejut karena mendapati Bripda Yusuf dan teman wanitanya seperti tertidur di bangku depan. Selanjutnya warga membuka pintu mobil. Badan keduanya dingin dan dipastikan sudah tidak bernyawa lagi. Saat itu wanita tersebut hanya mengenakan celana dalam dan ditutupi kain sarung.

Warga kemudian melaporkannya ke Polsek Percut Seituan. Tak lama petugas tiba di lokasi, lalu jenazah keduanya dibawa ke RS Bhayangkara Medan guna kepentingan penyelidikan. Setelah divisum, jenazah Bripda Yusuf dibawa ke rumah duka, dan selanjutnya dimakamkan. Sedangkan jenazah wanita tersebut dibawa keluarganya ke Marelan untuk dimakamkan.Pjs Kapolsek Percut Seituan Kompol Boy J Situmorang ketika dikonfirmasi mengatakan, kedua korban diduga awalnya lemas karena menghirup karbon monoksida dari AC mobil. Karena saat itu AC hidup dan mobil hidup, sedangkan kaca jendela tertutup rapat. "Anggota Dit Sabhara Polda dan teman wanitanya itu tewas akibat lemas karena menghirup karbon monoksida dari AC mobil. Keluarga korban meminta supaya jenazah tidak diotopsi. Selain itu keluarga itu juga membuat surat pernyataan tidak ada tuntutan kepada kepolisian di kemudian hari," ujarnya.(titin)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar