Minggu, 13 Juli 2014

Jangan bernasib seperti Mega-Hasyim?

Duet Megawati-Hasyim Muzadi menang versi quick count pada Pilpres 2004. Tetapi real count KPU menyatakan lain, ternyata duet SBY-JK yang menjadi juara. Kisah 10 tahun lalu itu bukan mustahil terulang pada Pilpres 2014.
 
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan tidak percaya dengan hasil hitung cepat yang menyatakan Joko Widodo-Jusuf Kalla menang.
"(Pilpres) 2004 itu kan ada juga yang klaim menang, Mega-Hasyim menang. Tapi real count beda, bahkan jauh," kata Muzani, di Gedung DPR, Jakarta, hari ini.

Oleh karena itu, dia meyakini pasangan Prabowo-Hatta menang. Sebab, pihaknya sudah menyiapkan para saksi di tiap TPS untuk mengawal penghitungan suara secara riil di lapangan. (Klik: Pemenang Pilpres Hanya Ditentukan Real Count KPU)

"Dari hitungan kita berpotensi seperti itu. Ada klaim menang, tapi real count kita dapat laporan di setiap daerah dan TPS menyatakan fakta sebaliknya," tegasnya.

Anggota Komisi I DPR ini  meminta seluruh pendukung Prabowo-Hatta bersabar. Sebab, hasil resmi akan diumumkan KPU pada 22 Juli 2014.

"Kami meminta semua pendukung Koalisi Merah Putih tetap bersabar dan tetap menggelorakan kemenangan," tandasnya.

Sebagaimana dikabarkan, perbedaan hasil quick count membuat masyarakat bingung. Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Ferry Kurnia R meminta masyarakat menunggu hasil real count untuk mengetahui siapa pemenang Pilpres.

"Saya berharap seluruh masyarakat untuk menunggu hasil resmi pada 22 Juli nanti yang melalui proses (rekapitulasi) berjenjang sampai nasional," ucapnya saat ditemui di Gedung KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, hari ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar