Duet Megawati-Hasyim Muzadi menang versi quick count pada Pilpres 2004.
Tetapi real count KPU menyatakan lain, ternyata duet SBY-JK yang menjadi
juara. Kisah 10 tahun lalu itu bukan mustahil terulang pada Pilpres
2014.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani
mengatakan tidak percaya dengan hasil hitung cepat yang menyatakan Joko
Widodo-Jusuf Kalla menang.
"(Pilpres) 2004 itu kan ada juga yang klaim menang, Mega-Hasyim menang.
Tapi real count beda, bahkan jauh," kata Muzani, di Gedung DPR, Jakarta,
hari ini.
Oleh karena itu, dia meyakini pasangan Prabowo-Hatta
menang. Sebab, pihaknya sudah menyiapkan para saksi di tiap TPS untuk
mengawal penghitungan suara secara riil di lapangan. (Klik: Pemenang
Pilpres Hanya Ditentukan Real Count KPU)
"Dari hitungan kita
berpotensi seperti itu. Ada klaim menang, tapi real count kita dapat
laporan di setiap daerah dan TPS menyatakan fakta sebaliknya," tegasnya.
Anggota
Komisi I DPR ini meminta seluruh pendukung Prabowo-Hatta bersabar.
Sebab, hasil resmi akan diumumkan KPU pada 22 Juli 2014.
"Kami meminta semua pendukung Koalisi Merah Putih tetap bersabar dan tetap menggelorakan kemenangan," tandasnya.
Sebagaimana
dikabarkan, perbedaan hasil quick count membuat masyarakat bingung.
Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Ferry Kurnia R meminta masyarakat
menunggu hasil real count untuk mengetahui siapa pemenang Pilpres.
"Saya
berharap seluruh masyarakat untuk menunggu hasil resmi pada 22 Juli
nanti yang melalui proses (rekapitulasi) berjenjang sampai nasional,"
ucapnya saat ditemui di Gedung KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat,
hari ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar