Kamis, 29 Desember 2011

Percepatan Sei Mangkei: PT Ferrostaal Indonesia Tandatangani JVA dengan PTPN III


       
Kawasan industri PTPN III Sei Mangkei masuk dalam salah satu program besar Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang dicanangkan hingga tahun 2025 oleh Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 27 Mei 2011 melalui video conference. PT Perkebunan Nusantara III sebagai perusahaan BUMN perkebunan papan atas telah menyiapkan sarana dan prasarana pendukung kawasan untuk menarik minat para investor menanamkan investasi mereka di industri hilir minyak sawit.

        Melalui proses tender dan beauty contest yang dilaksanakan oleh PTPN III dan dikawal oleh para konsultan independen dari bidang hukum, teknis dan keuangan, PT Ferrostaal Indonesia terpilih sebagai partner untuk bersama-sama dengan PTPN III membangun pengembangan usaha (Project Development, Kontraktor EPCC). PT Ferrostaal Indonesia dianggap memiliki tiga aspek penting mendasar yang dibutuhkan PTPN III yaitu adanya modal, teknologi dan pasar yang luas di Eropa. Oleh karena itu investor dinilai dapat menjadi mitra bisnis strategis perusahaan untuk mengembangkan industri hilir sawit yang terintegrasi.

        Perjanjian Usaha Patungan JVA (Joint Venture And Shareholders Agreement) tersebut telah ditandatangani pada tanggal 23 Desember 2011 oleh Ir. H. Amri Siregar mewakili PT Perkebunan Nusantara III (Persero) dan Wolfgang Frank Winkler dan Budianto Ramli mewakili investor PT Ferrostaal Indonesia untuk mendirikan industri biodiesel yang terintegrasi dengan industri β-carotene, surfactant, fatty alcohol dan refinery di kawasan industri terpadu berbasis kelapa sawit Sei Mangkei, kabupaten Simalungun yang dilakukan secara bertahap mulai tahun 2012 hingga 2015 dan diproyeksikan akan menyerap tenaga kerja hingga 400 orang.

        Usaha Patungan tersebut akan diberi nama PT Sinergi Oleo Nusantara yang nantinya akan mendirikan industri hilir minyak sawit terdiri dari industri biodiesel terintegrasi dengan industri surfactant dan beta carotene (600.000 ton/tahun), industri oleokimia-fatty alcohol 90.000 ton/tahun dan industri refinery-olein/cooking oil dengan kapasitas 600.000 ton/tahun.

        Durasi pembangunan kelima pabrik baik biodiesel, cooking oil, fatty alcohol, tocotrioenol/beta carotene dan surfactant (MES) berkisar 10 hingga 24 bulan. Target penyelesaian pembangunan pabrik biodiesel 250 ton per tahun pada Januari 2013, cooking oil pada Juni 2013, fatty alcohol 90.000 ton per tahun pada Desember 2013, biodiesel 350.000 ton per tahun pada Desember 2014, tocotrienol/beta carotene 500-800 ton per tahun pada Juni 2015 dan pabrik surfactant (MES) 100.000 ton per tahun pada Juni 2015.

        Amri Siregar mengatakan bahwa PTPN III dalam proses pelaksanaannya telah sesuai dengan aturan dan ketentuan hukum yang berlaku sampai terbentuknya perusahaan yang baru. Prinsip kehati-hatian (duty of cares) dilakukan agar segala permasalahan hukum yang muncul dapat diminimalisir katanya. Ia sangat mengharapkan dukungan dari semua pihak agar pembangunan dan pelaksanaan proyek di kawasan industri Sei Mangkei terlaksana demi meningkatkan perekonomian Sumatera Utara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar