Senin, 02 April 2012

Puluhan Wartawan dan LSM se Sumut Demon Ke Pertamina : Apa Benar APBN jebol Jika Minyak Naik


 
 UPP Pertamina Jalan Yos Sudarso Medan

Puluhan wartawan dan LSM se Sumut mengadakan demon ke DPRD SU ,Dan ke Pertamina sumut dengan membawa atribut mengadakan orasi  mengatakan sikap dengan adanya data dua lisme yang berkembang di tangan para jurnalis /LSM   tersebut adanya informasi dari DPR.

Adanya  argument  SBY Presiden RI tentang kenaikan BBM untuk menyelamatkan APBN agar tidak jebol. Adanya data yang tidak pernah di sampaikan beliau pada masyarakat Indonesia tercinta ini . Data ini di kompilasi dari berbagai sumber  terutama dari para ekonom yang tidak bermahzab neo liberalisme

Hasil bumi kita 930.000 barel minyak perhari (satu barel 159 liter). Sedangkan harga minyak mentah 105 US$ per barel.sedangkan biaya lifting tambah refining tambah transporting 10 US$ per barel berjumlah 10 per 159 dikali Rp 9000 menjadi  Rp 566 perliter.

 Humas Pertamina UPP Pertamina Sumut

Sedangkan biaya LRT untuk  63 M liter adalah 63 M liter dikali Rp 566 menjadi Rp 35,658 T
Jadi semuanya lifting adalah 930.000 barel dikali 365 hari dalam satu tahun maka pengeluaran menjadi 339.450 juta barel pertahun .
Sedangkan hak negara Indonesia 70 persen maka dapat hasil minyak kita setahun 237.615 juta barel dalam satu tahunya .

Sedangkan konsumsi pemakaian BBM keseluruhanya di Indonesia 63 M pertahun dibagi dengan 159 liter menjadi 396.226,- juta barel dalam satu tahunnya . Pertamina memperoleh  uang dari konsumen dari hasil penjualan  minyak 63 M liter kali RP 4500,- berkisar Rp 283,5 Triliun setahunya .
Sedangkan PT Pertamina membeli dari negara RI 237.615 juta barel @  105 dikalikan (Rp 9000/US$) menjadi Rp 224.546 Triliun

Sedangkan kekurangan yang harus di import  (karena komsumsi BBM indonesia dikurang pembelian PT Pertamina ke negara RI adalah 158.611 juta barel eqiuvalen 158.611 juta barel @ (105 kali (RP 9000 US$) menjadi 149.887 triliun

 Demon Mahasiswa Di Medan

Berarti Pertamina memperoleh hasil penjualan BBM Premium sebanyak 63 M liter dengan harga Rp 4500 yang hasilnya Rp 283,5 Triliun .Pertamina harus import dari pasar internasional Rp 149.887 Triliun.Pertamina memperoleh dari pemerintah Rp 224.546.Triliun.Sedangkan Pertamina mengeluarkan uang untuk  Lifting Rifining Transporting 63 M liter @ Rp 566 menjadi Rp 35.658 Triliun.Jumlah pengeluaran Pertamina Rp 410.091 triliun .Pertamina kekurangan uang maka pemerintah membayar kekuranganya nah kekuranganya itulah yang disebut subsidi sekitar Rp 410.091 Triliun dikurang Rp 283.5 Triliun menjadi Rp 126.591 Triliun inilah jumlah yang disubsidi pemerintah terhadap pertamina.

Tetapi  harus pemerintah mengingat  bahwa Pemerintah juga memperoleh hasil penjualan BBM kepada pertamina karena berkisar Rp 224.546 Triliun. Nah hasil inilah yang tidak pernah dipublikasikan pemerintah kepada masyarakat

Dari situlah dapat kita simpulkan bahwa Pemerintah mendapatkan pemasukan uang akibat naiknya harga BBM Rp 224.546 Triliun dikurang  Rp 126.591 Triliun dapat hasilnya berkisar keseluruhannya Rp 97.955 Triliun. Jadi dimanakah ya selama ini hasil uang keuntungan pemerintah SBY  jual BBM sebesar Rp 97.955 Triliun dalam setahunnya,jadi selama tujuh tahun berapa ya. berdasarkan pernyataan Kwik Kian Gie        

Tidak ada komentar:

Posting Komentar