Rabu, 11 Januari 2012

ManajemenTirtanadi Sarat Kebocoran


Ketua Komisi C Marasal Hutasoitmengatakan kalau mau maju Tirtanadi harus bersihkan manajemenya dari kebocoran keuangannya kepada Dirut PDAM Tirtanadi  Azam Rizaldi Senin (9/1) pada  rapat dengar yang dihadiri anggota Komisi C, seperti Hidayatullah, Melijar Latif, Effendi Napitupulu dan lainnya,

Anggota DPRD Sumut Melijar Latif dari partai Demokrat  meminta kepada Dirut PDAM Tirtanadi untuk merevisi Kerjasama Operasional (KSO) dengan enam daerah di kabupaten dan kota di Sumut. Yakni Deliserdang, Toba Samosir, Samosir, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, dan Nias Selatan.

 KSO itu  penyebab PDAM menjadi tidak efisien, data menunjukkan bahwa layanan yang diberikan PDAM Tirtanadi ke daerah KSO hanya 8 persen. KSO ini PDAM Tirtanadi memberikan  kontribusinya. “Sebaiknya  serahkan saja ke PDAM di daerah,juga adanya Struktur organisasi personalia PDAM Tirtanadi  saya rasa  tidak simetris, melainkan gemuk di tengah. menyebabakan beban  di perusahaan  sangat besar ".

 Effendi Napitupulu dari PDIP   malah mempertanyakan fungsi badan pengawas di PDAM Tirtanadi. Malah dia meragukan mereka yang duduk di badan pengawas itu tidak mengerti soal air dan Tirtanadi.

Kalau memang tidak perlu, Dirut sebaiknya mengusulkan saja untuk membubarkan badan pengawas. “Kita berharap banyak kepada Dirut yang sekarang. Mumpung masih baru. Kita harapkan masih bersemangat untuk memperbaiki kinerja PDAM Tirtanadi,” ujarnya.

Dirut PDAM Tirtanadi Azam Rizal mengatakan,menemui berbagai kendala dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Di antaranya tekanan air kepada pelanggan yang belum merata ,tingkat kehilangan, atau istilah mereka non revenue water distribusi yang masih sangat tinggi, yakni 27,34 persen.

Menurut Azam, pihaknya belum dapat mengabulkan permintaan masyarakat Kota Medan yang begitu tinggi terhadap pemasangan baru. Rata-rata setiap tahun 10.000 permintaan pelanggan untuk sambungan baru.
Kendala lain yang dihadapi PDAM Tirtanadi, adalah kontinuitas pengaliran air rata-rata ke pelanggan masih 20 jam/hari. Kualitas air yang dihasilkan juga masih setara kualitas air bersih. Bukan kualitas air minum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar